Adiwarno- Hari ini senin, 27 Februari 2023 menjadi hari yang bersejarah bagi Kabupaten Wonosobo pada umumnya dan Desa Adiwarno pada khususnya, karena pada hari ini telah tercatat rekor baru di MURI (Museum Rekor Indonesia) tentang Penanaman 100.000 bibit cabai menggunakan media tanam dari sampah/barang bekas. Kegiatan Penanaman 100.000 bibit cabai tersebut di inisiasi dari Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Sains Alqur'an (Unsiq) Wonosobo. Pencatatan Rekor yang diraih oleh Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Sains Alqur'an (Unsiq) Wonosobo mengalahkan rekor sebelumnya yaitu Penanaman sejumlah 50.000 bibit cabai dari kabupaten banyumas.

Pencatatan Rekor MURI ini tidak lepas dari kegigihan para mahasiswa peserta KPM dari UNSIQ kabupaten wonosobo yang tersebar di 100 desa se-Kabupaten Wonosobo dan Masyarakat. Setiap desa menanam sebanyak 1.000 bibit tanaman cabai menggunakan media tanam sampah/barang bekas. Dari kegiatan tersebut dapat menjadi solusi dari beberapa isu strategis pemerintah desa adiwarno, seperti ketahanan pangan, Sampah dan Fluktuasi harga cabai.

Desa adiwarno memiliki ketinggian 650 s/d 700 Mdpl sehingga cocok untuk menanam cabai, karena tanaman cabai dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-1300 Mdpl. Selain faktor alam, faktor perawatan terhadap tanaman cabai juga perlu diperhatikan seperti pemberian pupuk, penyemprotan pestisida organik dan lain sebagainya. Tanaman cabai yang telah ditanam nantinya akan dirawat oleh masyarakat dusun dermonganti desa adiwarno sehingga hasil panennya langsung dapat di manfaatkan oleh masyarakat dusun dermoganti desa adiwarno.

"Pemerintah Desa Adiwarno mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Seluruh Mahasiswa KPM UNSIQ 2023 di Desa Adiwarno dan Masyarakat Dusun Dermonganti yang telah mendukung kegiatan penanaman 1.000 bibit tanaman cabai dengan menggunakan media tanam sampah/barang bekas, semoga dengan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi pemerintah desa adiwarno untuk penerapan program ketahanan pangan di desa adiwarno dengan menggunakan media tanam dari sampah/barang bekas". "tutur sekdes adiwarno".